Sejarah Singkat

Kepemimpinan MTsN 1 Pati

Periode 1983 s/d 1990
Drs. Muchlis
Periode 1991 s/d 1996
Drs. Soekaryanto (Alm)
Periode 1997 s/d 1999
Drs. Sardjito (Alm)
Periode 2000 s/d 2002
Drs. Masyhuri (Alm)
Periode 2003 s/d 2006
Drs. M. Khoiron, M.Ag
Periode 2007 s/d 2018
Dr. Hj. Umi Hanik, S.Ag, M.Pd
Periode 2019 s/d 2024
H. Ali Musyafak, S.Ag, M.Pd.I
Periode 2024 s/d Sekarang
Wahyu Hidayat, S.Pd, M.Si

Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pati terletak di Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, madrasah ini terletak di wilayah Pati selatan. MTsN 1 Pati merupakan madrasah negeri tertua di Pati.

Secara historis, MTsN 1 Pati tidak dapat terpisahkan dengan sejarah PGA Darul Mala (PGA Darma) yaitu lembaga pencetak tenaga pendidik agama Islam di Winong Pati yang berdiri pada tahun 1955. Pada tahun 1977, Departemen Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menerbitkan surat edaran tertanggal 24 Mei 1977 Nomor D III/Ed/80/77 tentang pelaksanaan program kurikuler di PGA 4 atau 6 tahun, menyatakan bahwa struktur PGA secara kurikuler untuk kelas I, II dan III menggunakan kurikulum Madrasah Tsanawiyah. Kebijakan pemerintah ini berdampak pula terhadap PGA Darul Mala sehingga harus dipecah menjadi dua, yaitu PGA Darul Mala dan Madrasah Tsanawiyah Darul Mala. Kemudian pada tahun 1980 PGA Darul Mala berubah nama menjadi MA PPKP Darul Mala berdasarkan SK Menteri Agama nomor LK/8.C/053/Pgm.MA/1980. dan kelas I sampai III berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Darul Ma`la.

Pada era tahun 1970-an, perkembangan jumlah madrasah tsanawiyah negeri di Jawa Tengah antara wilayah bagian selatan dan utara mengalami ketidakseimbangan. Di wilayah bagian selatan, jumlah madrasah tsanawiyah negeri jauh lebih banyak daripada wilayah bagian utara. Melihat kondisi yang seperti ini, pemerintah (Departemen Agama) bermaksud akan merelokasi beberapa madrasah tsanawiyah negeri dari wilayah bagian selatan ke wilayah bagian utara. Maksud dan keinginan pemerintah ini ditanggapi positif oleh beberapa tokoh pendidikan yang mengelola Madrasah Tsanawiyah Darul Mala dan akhirnya mereka bersepakat untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah agar menegerikan Madrasah Tsanawiyah Darul Mala. Keinginan para tokoh ini dikabulkan oleh pemerintah dengan menerbitkan SK Nomor 27 tahun 1980 tertanggal 31 Mei 1980 dengan merelokasi MTs Negeri Sragen ke MTs Darul Ma`la yang kemudian menjadi MTs Negeri Winong Pati. Dengan demikian, pada tahun 1980 telah resmi berdiri MTs Negeri Winong dan pada tahun 2016 namanya berganti MTs Negeri 1 Pati.

Eksistensi dan perkembangan MTsN 1 Pati yang begitu pesat pada saat ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor. Salah satu diantaranya adalah kultur/budaya masyarakatnya yang cinta akan ilmu. Desa Pekalongan terkenal dengan warganya yang terpelajar. Walaupun untuk hidup sehari-hari saja mereka masih ada yang serba kekurangan, namun untuk masalah pendidikan tidak boleh berkurang. Kalau perlu, utang pun mereka lakukan. Hampir sulit mencari pemuda-pemudi di desa ini yang tidak melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Tidak heran bila pernah berdiri organisasi yang bernama Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pelajar Pekalongan (FKMPP) pada tahun 1992 yang diketuai pertama kali oleh Bapak Drs. KH. Abdul Kafi, M.Ag.

Semangat belajar masyarakat di desa ini dipengaruhi oleh dua faktor, pertama, kuatnya pengaruh yang ditanamkan para pendahulu untuk selalu belajar. Secara formal, pada tahun 1930 telah berdiri lembaga pendidikan di Desa Pekalongan, yaitu madrasah Matholi`ul Falah (di kemudian hari berubah nama menjadi Tarbiyatul Banin) yang didirikan oleh K.H. Munji dan K.H. Mahfudz Salam (ayahanda K.H. Sahal Mahfudz) dari Kajen. Pada masa awal, banyak guru dari Kajen yang dikirim untuk mengajar di Desa Pekalongan, seperti K.H. Sanaji dan K.H. Ahmad Fahrurrozi. Guru-guru itulah yang menanamkan semangat belajar kepada para pemuda-pemudi kala itu sehingga menular ke generasi sekarang.

Kedua, adanya lembaga pendidikan yang jumlahnya cukup banyak untuk ukuran sebuah desa, yaitu dua buah sekolah tingkat dasar, dua sekolah tingkat menengah pertama, dan tiga sekolah menengah tingkat atas.

Secara geografis, MTsN 1 Pati berlokasi di Jl. Raya Winong-Pucakwangi KM 2 Pekalongan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, 17 Km dari pusat Kota Pati. Lokasi ini berbatasan dengan tiga kecamatan lain yaitu Kecamatan Gabus, Pucakwangi, dan Jakenan. Secara greografis tempat ini sangat strategis dan mendukung sebagai lingkungan pendidikan karena suasana sejuk, mudah transportasinya, dan cukup jauh dari keramaian kota serta kebisingan jalan raya.

Selain dijuluki Desa Pendidikan, Desa Pekalongan ini juga layak menyandang predikat Desa Agamis. Hal itu, karena kultur yang terbentuk menunjukkan semangat keberagamaannya yang kental. Misalnya, dari pagi anak-anak berangkat ke madrasah/sekolah, lalu sore harinya mereka berangkat ke Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), dan malam hari berangkat ke mushola untuk belajar mengaji lagi. Tidak hanya anak-anak. Bapak-bapak biasanya mengadakan pengajian tersendiri. Demikian pula ibu-ibu juga mengadakan pertemuan rutin bulanan.

Banyak Kyai (ahli ilmu agama) yang tinggal di Desa Pekalongan, antara lain K. Ahmad Fadlil, K.H. Masyhuri Marzuki, K. Hasyim Syukur, K. Abu Thoyib, KH. Syahri Ismail, KH. Jabir Hasan, K.H. Zaini Surahman, K.H. Habib Hasan, K.H. Nur Yahya, K. Lahuri, K. Sujono Kholil dan K. Alwan Sahlan. Banyak pula penghafal Al-Qur’an di Desa Pekalongan, antara lain K. Hamid Manan, Drs. K.H. Abdul Kafi, M.Ag., DR. Munjahid, M.Ag. (sekarang pindah ke Yogyakarta), Hanifah Rofi`i, Khadrowi, Ahmad Muslih, Musta’in Yasir, Hendri Marwan Anas, Amirotus Saidah, dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan demikian, MTsN 1 Pati benar-benar berada dalam satu lingkungan yang sangat religius sehingga sangat ideal menjadi lembaga pendidikan untuk mendidik dan menyiapkan generasi muda yang berakhlakul karimah, qur`ani, dan intelek. Ke-strategisan MTsN 1 Pati tersebut tidak hanya secara fisik geografis-ekologis saja, tetapi secara sosial-psikologis didukung oleh lingkungan yang ramah dan berpotensi besar untuk dikembangkan.

Langitkan Doa Istiqomah, MTsN 1 Pati Mendunia dengan Prestasi

MTsN 1 Pati kini mulai dikenal publik lewat prestasinya yang meroket hingga mancanegara. Tak bisa dipungkiri, setelah dikukuhkan menjadi Madrasah Penyelenggara Riset oleh SK Dirjen Pendis Nomor 6757 Tahun 2020, prestasi MTsN 1 Pati di bidang riset mulai bersemi. Hingga April 2022, tercatat empat medali (emas, perak, dan dua perunggu) serta special award kejuaraan internasional berhasil diraih tim riset MTsN 1 Pati. Tak hanya riset, tim robotik MTsN 1 Pati juga terlebih dulu menunjukkan eksistensinya di berbagai ajang internasional. Satu medali emas dan dua perunggu berhasil diboyong oleh tim robotik MTsN 1 Pati.

Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya pada April 2021, MTsN 1 Pati kembali mendapatkan amanah menjadi satu-satunya Madrasah Unggulan Bidang Akademik di Kabupaten Pati berdasarkan SK Nomor 1834 Tahun 2021. Setelah ditetapkan sebagai madrasah unggulan bidang akademik, MTsN 1 Pati tidak pernah sepi prestasi bahkan belum genap satu tahun (2022) meningkat lebih dari seratus persen hingga mencapai belasan ribu prestasi.

Tidak hanya unggul dalam bidang akademik dan nonakademik, MTsN 1 Pati juga dinilai sebagai madrasah yang memiliki lingkungan nyaman, asri, dan bersih sehingga dinobatkan menjadi Madrasah Adiwiyata pertama di Kabupaten Pati. Predikat Madrasah Adiwiyata ini diberikan kepada MTsN 1 Pati oleh Pemerintah Kabupaten Pati sesuai dengan SK Nomor 660.1/4393 Tahun 2021. Tidak ada alasan bagi anak-anak di Desa Pekalongan untuk tidak belajar karena sekolah berada di depan mata. Sekurang-kurangnya mereka bisa menikmati pendidikan sampai tingkat SLTA.