Raih Tiga Medali SASMO 2025, MTsN 1 Pati Melenggang ke Singapura

Pati – MTsN 1 Pati kembali masuk dalam salah satu daftar madrasah berprestasi di kancah Asia. Berkat ketiga siswanya, nama MTsN 1 Pati bertengger dalam ajang Singapore & Asian School Math Olympiade (SASMO) 2025. Mereka adalah Naufal Alfariqo Herbiana, M. Abdul Fattah, dan Hanindya Laily Azzahra dengan raihan dua emas dan satu perak.

SASMO merupakan salah satu ajang kompetisi Matematika terbesar di Asia. Di tahun 2025, tercatat sebanyak 66.000 peserta dari 42 negara ikut dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Singapore International Mastery Contest Center (SIMCC) ini.

Itsnaini Munjiyatul Fadlilah, guru pembimbing Matematika menyebutkan, MTsN 1 Pati menjadi salah satu dari 8.163 sekolah yang berpartisipasi dalam SASMO 2025. Ia mengungkapkan, persiapan untuk menghadapi SASMO 2025 ini dilakukan secara bertahap dan terstruktur.

“Kami memulai dengan pemahaman konsep matematika dasar yang kuat, kemudian dilanjutkan dengan latihan soal-soal tipe olimpiade yang mengasah logika dan daya pikir kritis. Selain itu, kami juga mengadakan simulasi rutin agar mereka terbiasa dengan format dan tekanan ujian sesungguhnya. Bimbingan yang diberikan tidak hanya dari sisi akademik, tapi juga dari segi mental dan manajemen waktu,” paparnya.

Mengantisipasi kendala bahasa, Itsnaini secara khusus melatih siswanya untuk memahami istilah-istilah teknis dalam bahasa Inggris melalui latihan soal bilingual, glosarium matematika, serta pembiasaan membaca dan memahami soal dalam bahasa Inggris

“Tujuannya agar anak-anak bisa fokus terhadap pemecahan masalah tanpa terhambat oleh bahasa,” jelasnya.

Naufal, salah seorang siswa mengatakan senang bisa mendapatkan medali emas. Menurut penuturannya, meskipun ia sempat menghadapi tantangan saat mengerjakan soal, namun dengan ketekunan, tantangan itu dapat ditaklukkan dengan baik.

“Rasanya senang sekali berhasil mendapat gold medal, walaupun membutuhkan pemikiran ekstra karena soal yang berbahasa inggris. Selain itu juga ada beberapa soal yang agak sulit dikerjakan, tetapi saya mencoba mengingat dan meneliti kembali rumus yang akan saya gunakan atau biasanya dengan cara mengerjakan soal dengan tipe yang sama tetapi dengan cara yang lebih sederhana,” ungkapnya.

Naufal menambahkan, dirinya bercita-cita untuk terus mempertahankan prestasi yang ia peroleh ini dan bisa semakin berkembang pada lomba-lomba berikutnya.

“Pengalaman adalah guru terbaik. Untuk teman-teman yang minat Matematika, jangan takut mengikuti lomba Matematika. Jangan takut kalah karena kalah dan menang dalam sebuah kompetisi adalah hal biasa. Yang terpenting itu pengalaman yang didapat. Terus tekuni, terus latihan, dan semangat dalam berjuang,” ucapnya.

Kabar prestasi ini disambut dengan rasa bangga dan penuh syukur oleh Wahyu Hidayat, Kepala MTsN 1 Pati. Ia menekankan, prestasi ketiga siswanya ini bukanlah hasil yang instan, melainkan buah dari kerja keras dan dedikasi siswa serta guru pembimbing.

“Meraih tiga medali di ajang Matematika tingkat Asia tentu merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dan membanggakan. Ini adalah hasil kerja keras anak-anak secara lahir dan batin serta bimbingan yang optimal dari para guru,” ujar Wahyu.

Wahyu berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk mengembangkan potensi diri khususnya dalam bidang Matematika.

“Kami berharap, ini bisa menginspirasi anak-anak yang lain untuk berani berkompetisi, utamanya Matematika. Harapan kami juga, anak-anak tidak cepat berpuas diri melainkan keberhasilan ini menjadi pendorong semangat untuk terus meraih prestasi lain di tingkat yang lebih tinggi,” pungkasnya.

Atas raihan prestasi ini, ketiga siswa memperoleh undangan untuk mewakili Indonesia di Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC) yang akan berlangsung di Singapura pada tanggal 5 hingga 9 Juli 2025 mendatang.(humas_mtsn1pati)